Beranda | Artikel
Pendidik Yang Lemah Lembut
Kamis, 7 Mei 2020

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Ihsan Al-Atsary

Pendidik Yang Lemah Lembut merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary dalam pembahasan Mencetak Generasi Rabbani. Kajian ini disampaikan pada 20 Sya’ban 1441 H / 14 April 2020 M.

Kajian Islam Ilmiah Tentang Pendidik Yang Lemah Lembut

Kita kembali membahas tentang pendidikan anak dari buku mencetak generasi Rabbani dan kita sampai pada pembahasan 10 karakter pendidik sukses yang mana terakhir kita membahas poin yang ketiga yaitu ilmu. Ini adalah salah satu sifat ataupun bekal yang harus dimiliki oleh seorang pendidik. Dan tentunya seperti yang dikatakan:

فاقد الشيء لا يعطيه، وكل إناء بما فيه ينضح.

“Orang yang tidak memiliki sesuatu tidak akan bisa memberikan. Dan setiap bejana akan menumpahkan apa yang ada di dalamnya.”

Kalau bejana itu tidak ada isinya, apa yang ditumpahkan? Demikian pula pendidik ketika ia berperan memposisikan diri sebagai seorang pendidik, guru, pembimbing, pembina, maka syarat ilmu ini harus dimilikinya.

Oleh karena itu seorang pendidik hendaknya memiliki kesadaran untuk rajin membaca. Karena salah satu di antara gerbang ilmu itu adalah membaca, menambah wawasannya tentang pendidikan, tentang hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan anak. Ini penting untuk dia lakukan. Bukan hanya menambah wawasan, menambah pengetahuan, tapi juga hendaknya dia juga mendalami cara yang mestinya dia lakukan di dalam menangani anak-anak didiknya.

Jadi banyak sebenarnya hal-hal yang dimiliki oleh seorang pendidik. Apalagi zaman sekarang, kita lihat anak-anak itu memiliki banyak sumber-sumber pengambilan ilmu. Seperti yang kita ketahui bersama hari ini, akses internet dengan mudah bisa kita dapatkan di mana saja. Dan hari ini anak-anak sudah familiar dengan benda tersebut. Bukan mustahil seorang murid itu memiliki maklumat lebih daripada gurunya. Maka dari itu seorang guru ataupun pendidik jangan ketinggalan beberapa langkah di belakang anak didiknya. Ini akan membuat anak didik itu tentunya jemu ataupun bosa apabila ternyata mereka memiliki pengetahuan maklumat yang lebih daripada gurunya. Maka hari ini guru-guru (terutama di sekolah) hendaknya menggalakkan semangat rajin membaca atau kesadaran rajin membaca. Sehingga dia memiliki maklumat yang cukup di dalam menangani tugasnya sebagai seorang pendidik. Khususnya yang berkaitan dengan materi yang hendak dia sampaikan.

Demikian juga seperti yang kita sebutkan tadi, metode-metode pendidikan hendaknya juga dia pelajari sehingga dia mengetahui metode apa yang harus dipakai. Seperti juga di dalam sebuah pertempuran, seorang panglima itu harus tahu cara apa yang dia pakai untuk melumpuhkan musuhnya. Demikian juga seorang guru, dia harus tahu bagaimana metode pendidikan yang dia pakai untuk mentransfer ataupun untuk mendidik anak-anak didiknya.

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa ilmu ini merupakan suatu modal bagi seorang muslim. Seorang muslim, salah satu sifatnya adalah cinta ilmu, lebih-lebih lagi dia adalah seorang ayah ataupun guru ataupun ibu ataupun pendidik. Hendaknya ilmu ini betul-betul dia miliki dan mumpuni di dalam ilmu-ilmu yang hendak dia ajarkan.

4. Memiliki Rasa Tanggung Jawab

Diantara sifat dan karakter pendidik yang sukses adalah memiliki rasa tanggung jawab. Milikilah rasa tanggung jawab yang besar di dalam pendidikan anak. Baik itu aspek keimanannya, tingkah lakunya, akhlak kesehariannya, yaitu dalam pembentukan karakter anak. Dari sisi jasmani maupun rohaninya. Dan dalam mempersiapkan kepribadian anak dari sisi mental maupun sosialnya.

Rasa tanggungjawab ini senantiasa mendorong dirinya untuk berupaya menyeluruh di dalam mengawasi dan memperhatikan perilaku anak didik, mengarahkan dan mengikuti perkembangan pribadi si anak. Apalagi anak-anak yang puber (remaja), di mana mereka sedang mencari jati dirinya. Di sini perlu seorang pendidik yang memikul tugas tersebut dengan tanggung jawab penuh. Artinya memiliki rasa tanggung jawab bahwasanya meluruskan suatu karakter ataupun menanamkan satu kepribadian bukanlah suatu perkara yang mudah bagi seorang pendidik.

Maka orang tua sebagai pendidik pertama dan utama di dalam rumah tangga ataupun di rumah, hendaknya dia memiliki sifat ini. Yaitu betul-betul memikul tugas tersebut dengan penuh tanggung jawab.

Seperti yang kita sampaikan sebelumnya, bahwa mendidik ini adalah tugas yang sangat berat, satu hal yang kadang-kadang tidak bisa diprediksi seperti teori di atas kertas, kadang-kadang meleset tidak seperti yang kita hadapi di dunia nyata. Itulah pendidikan. Maka rasa tanggung jawab di sini mendorongnya untuk selalu mengevaluasi apabila ada satu hal yang perlu dia rubah ataupun perlu dia ganti atau pun perlu diperbaiki hendaknya dia perbaiki. Itulah rasa tanggung jawab. Karena tujuannya adalah yang berusaha semaksimal mungkin untuk membawa anak ini kepada satu tingkatan yang mulia bukan hanya dimata manusia tapi di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Itulah cita-cita dan tugas utama seorang pendidik.

Download dan simak penjelasan lengkapnya pada menit ke-9:48

Lihat juga: Cara Mendidik Anak dan Pentingnya Mencetak Generasi Rabbani

Download mp3 Kajian Islam Tentang Pendidik Yang Lemah Lembut


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/48421-pendidik-yang-lemah-lembut/